SVB dan Signature Bank Jatuh, Tak Ada Efek Domino yang Timbul pada Perbankan Nasional

- Jumat, 17 Maret 2023 | 07:20 WIB
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa. (suaramerdeka.com / dok LPS)
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa. (suaramerdeka.com / dok LPS)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank di Amerika Serikat, tidak menimbulkan efek domino terhadap perbankan di Indonesia.

Efek dari jatuhnya SVB dan Signature Bank diungkapkan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa.

“Kami selalu mencermati setiap perkembangan baik perbankan nasional maupun internasional," ujar Purbaya, dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Pertemuan Internal dengan PM Singapura, Presiden Joko Widodo Apresiasi Dukungan untuk Proyek IKN

"Ketika kami mendengar kabar tersebut kami segera melakukan investigasi terkait pengaruhnya kepada perbankan di Indonesia, hasilnya dampak secara langsung relatif tidak ada,” ujarnya di Jakarta, Kamis 16 Maret 2023.

Menurutnya, selama Indonesia menjaga kebijakan dalam negeri dengan baik, perbankan nasional akan tetap aman dan stabilitasnya terjaga.

Adapun, hal yang mendasari hal tersebut adalah, dari sisi portofolio aset, bank-bank di Indonesia tidak ada yang memiliki karakteristik seperti SVB yang memiliki portofolio surat berharga sangat besar.

Baca Juga: Arsenal Tersingkir dari Liga Europa, Kalah Adu Penalti dari Sporting

Selain yang paling penting adalah, level permodalan perbankan nasional yang masih sangat tebal dan berada di angka 25,93 persen per Januari 2023.

“Kondisi likuiditas perbankan saat ini juga dalam keadaan yang sangat memadai."

Disebutkan, alat likuid/non-core deposit atau AL/NCD dan alat likuid atau dana pihak ketiga atau AL/DPK per Januari 2023 masing-masing sebesar 129,64 persen dan 29,13 persen.

Baca Juga: Mau Beraktivitas? Lihat Info Prakiraan Cuaca Semarang Jumat, 17 Maret 2023, BMKG: Berawan Sepanjang Hari

"Nilai ini sekitar dua setengah kali di atas threshold,” jelas Purbaya.

Kemudian, ia menyatakan bahwa di tahun 2023 ini tidak ada bank bermasalah, ditambah dengan kebijakan moneter yang tepat serta LPS yang tidak menaikkan bunga secara signifikan.

“Artinya stabilitas keuangan dan perbankan dalam negeri dijaga untuk dapat terus tumbuh."

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X