Atlet Para Cycling Batal ke Brasil, Tetap Tunjukkan Peningkatan

- Kamis, 25 Maret 2021 | 07:40 WIB
PACU SEPEDA: Pembalap pelatnas paracycling NPCI Marthin Losu memacu sepedanya pada latihan di velodrome Manahan Solo. (suaramerdeka.com / Setyo Wiyono)
PACU SEPEDA: Pembalap pelatnas paracycling NPCI Marthin Losu memacu sepedanya pada latihan di velodrome Manahan Solo. (suaramerdeka.com / Setyo Wiyono)

SOLO, suaramerdeka.com – Gagal ke Brasil untuk beradu kebut pada kejuaraan dunia nomor-nomor track, tidak mematahkan semangat atlet pelatnas paracycling National Paralympic Committee Indonesia (NPCI). Pembalap sepeda Muhammad Fadli Imammuddin kelas disabilitas C4 dan Marthin Losu (C5) tetap menunjukkan peningkatan hasil latihan dalam tes internal yang digelar di velodrome Manahan.

‘’Catatan waktu yang dihasilkan para atlet, saat ini yang terbaik dalam tes sepanjang pelatnas digelar sejak Oktober 2020 lalu,’’ kata pelatih sekaligus koordinator pelatnas paracycling NPCI, Fadilah Umar, Kamis (25/3).

Pada tes nomor individual pursuit (IP) 4.000 meter dan individual time 1.000 meter yang digelar di velodrome Manahan, Selasa (23/30), catatan kedua pembalap disabilitas itu dinilai cukup signifikan. Fadli mencatatkan waktu lima menit 17,75 detik (5.17’75) dan Marthin 5.21’88 di lintasan IP 4.000 meter. Sedangkan pada individual 1.000 meter, catatan Fadli 1.15’397 dan Marthin 1.13’324.

Progres hasil latihan itu dia sebut cukup signifikan. ‘’Capaian waktu para atlet tersebut memenuhi harapan dan prediksi jajaran pelatih,’’ tutur Umar yang juga dosen Fakultas Keolahragaan (FKor) UNS Surakarta itu.

Kendati demikian, masih ada pekerjaan rumah (PR) yang dimiliki tim proyeksi Paralympic Games Tokyo 2021 tersebut. Umar menyebut, catatan-catatan dua pembalapnya tersebut dihasilkan dari velodrome outdoor Manahan dengan lingkar sepanjang 333 meter. Catatan waktu itu dipastikan berbeda jika dilakukan dalam velodrome tertutup.

‘’Semestinya, Fadli dan Marthin kami tes juga di velodrome indoor Rawamangun Jakarta, guna mengetahui catatan waktu mereka yang sebenarnya. Sebab velodrome itu merupakan venue dengan standar resmi UCI (Badan Balap Sepeda Internasional-Red),’’ ujar Umar.

Fadli dan Marthin sebenarnya dijadwalkan untuk bersaing pada kejuaraan dunia paracycling di Brasil, 25-27 Maret ini. Namun karena pandemi Covid-19 di negara itu masih cukup tinggi, maka kemudian event merupakan rangkaian kualifikasi menuju Paralympic Tokyo 2021 tersebut kemudian dibatalkan.

Editor: Andika

Tags

Terkini

X