SOLO, suaramerdeka.com – Dua pembalap pelatnas paracycling National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) bersiap memburu tiket menuju Paralympic Games Tokyo 2021. Keduanya, Muhammad Fadli Imammuddin dan Marthin Losu kini berkonsentrasi untuk mewujudkannya pada dua kejuaraan dunia balap sepeda difabel yang akan digelar di Brasil (25-28 Maret) dan Portugal (9-13 Juli) mendatang.
‘’Guna mengamankan tiket menuju Paralympic Tokyo, kami harus mencapai hasil maksimal pada world champ di Brasil dan Portugal nanti. Paling tidak, bisa menembus lima besar,’’ kata Fadli usai latihan di velodrome Manahan Solo, Jumat (13/11).
Sejak awal Oktober lalu, dia dan Marthin menjalani training camp (TC) pelatnas di Kota Bengawan. Mereka Bersama keduanya, 33 atlet lain juga menghuni TC NPCI yang diproyeksikan menghadapi pesta olahraga disabilitas terbesar sejagat itu.
Berdasarkan catatan terakhir Union Cycliste Internationale (UCI), Fadli menempati peringkat tiga dunia nomor jalan raya di kelas C4, serta Marthin juga di peringkat tiga kelas C5. Sementara pada nomor track, Fadli bertengger di urutan sepuluh dan Marthin di urutan 20.
Pelatih pelatnas balap sepeda NPCI Fadilah Umar menyebutkan, dua pembalap tersebut difokuskan untuk mengemas banyak poin pada dua kejuaraan yang diakui organisasi balap sepeda dunia itu. Maka berbagai materi latihan diprogramkan untuk dapat meningkatkan ketangguhan dan kecepatan mereka.
‘’Konsentrasi utama menghadapi kejuaraan di Brasil dulu. Setelah itu, memburu poin lagi di Portugal. Mudah-mudahan hasil positif bisa diraih keduanya pada dua ajang tersebut,’’ tandas Umar didampingi asisten pelatih Rizan Setyo Nugroho.
Selama ini, Fadli mempunyai catatan bagus nomor lomba track 4.000 meter individual pursuit (IP). Demikian pula Marthin Losu. Sedangkan di nomor jalan raya, Fadli punya catatan lebih bagus di arena individual time trial (ITT), serta Marthin di nomor individual road race (IRR). ‘’Kami akan cermati terus perkembangan performa keduanya,’’ tandas Umar yang juga dosen di Fakultas Keolahragaan (FKOr) UNS Surakarta.