Manchester City Terancam Sanksi, Ingat Lagi Pesan Pep Guardiola: Akan Hengkang Jika Dibohongi

MANCHESTER, suaramerdeka.com - Manchester City didakwa Premier League sudah melanggar aturan finansial Liga Inggris selama sembilan tahun.

Sejak tahun 2009 hingga 2018, Manchester City dituding Premier League, tidak memberi 'informasi akurat' tentang keuangan.

Nah, seiring potensi sanksi yang diterima Manchester City, nasib Pep Guardiola pun turut dipertanyakan.

Baca Juga: Cek Ricek, Ini 12 Tips Aman Saat Beli iPhone Second, Jangan Sampai Kena Tipu!

Bahkan, rumor yang beredar menyebutkan Pep Guardiola bisa saja hengkang.

Hal ini merujuk pada ancaman hengkang Pep Guardiola dari Etihad Stadium apabila para petinggi klub memang benar menipunya.

Ini terkait kasus Financial Fair Play yang menjerat Manchester City beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Tangis dan Jerit Pilu Korban Gempa Turki dan Suriah: Kami Hancur, Kami Hancur, Ya Tuhan....

"Saya berkata kepada orang-orang kami, 'Ceritakan' tentang kecurigaan itu. Saya melihat mereka dan percaya mereka 100 persen sejak hari pertama jadi saya membela klub karena itu," ujar Pep Guardiola dikutip The Sun.

"Saya memang mengatakan, jika Anda berbohong kepada saya, lusa saya tidak ada di sini. Saya akan keluar dan Anda tidak akan menjadi teman saya lagi."

"Saya suka mewakili klub yang melakukan hal-hal dengan benar. Pada akhirnya ini bukan tentang memenangkan Liga Champions atau Liga Premier, ini tentang selalu melakukannya dengan baik, untuk orang-orang kami dan penggemar kami."

Baca Juga: Gempa Bumi Dahsyat Landa Turki dan Suriah, Warga: Itu Seperti Kiamat, Dingin Sekali....

UEFA sebelumnya menjatuhkan sanksi larangan bermain di kompetisi Eropa selama dua musim pada musim 2020/2021 dan 2021/2021, serta membayar denda senilai 30 juta euro.

Namun pada akhirnya, hukuman UEFA tersebut dicabut karena Manchester City sukses memenangi banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

CAS memutuskan bahwa Manchester City tidak melanggar aturan financial fair play (FFP) karena menyamarkan pendanaan ekuitas sebagai dana sponsor.