Pelemparan Bus Tim Persis Solo, Gibran Singgung Tragedi Kanjuruhan

SOLO, suaramerdeka.com - Momen kerusuhan kembali terjadi di kancah sepak bola Indonesia menyusul pelemparan bus tim Persis Solo di Tangerang.

Insiden pelemparan bus ini terjadi usai laga Persis Solo tandang melawan Persita Tangerang.

Aksi pelemparan batu ke bus tim Persis Solo sangat disayangkan dan banyak pihak mengaku kecewa.

Baca Juga: Waspada! 6 Penyakit Kucing Ini Bisa Menular ke Manusia, Ada yang Bisa Bikin Keguguran

Gibran Rakabuming Raka, menyebut kasus pelemparan batu ini dapat menjadi salah satu akibat tidak adanya tindakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan.

Gibran turut menyebut Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

"Mohon ijin pak kapolri @ListyoSigitP. Mohon maaf jika saya lancang dan tidak sopan. Kejadian pelemparan terhadap bus pemain @persisofficial akan terus terjadi. Ini merupakan rangkaian dari tidak adanya tidakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan," kata Gibran.

Baca Juga: Kemenkes Siapkan Vaksinasi Covid-19 untuk Bayi dan Balita, Koordinasi dengan Pihak Terkait

Melihat hal ini, banyak yang setuju dengan pernyataan Gibran, dan kembali mempertanyakan soal Tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, kerusuhan suporter Arema FC yang mengamuk karena tim kesayangannya kalah dari Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang mengakibatkan 187 jiwa meninggal dunia.

Mengaku kecewa atas kejadian di persepakbolaan nasional ini, Kaesang Pangarep tidak mau merespon terlalu banyak atas aksi tersebut.

Baca Juga: Hasil Liga Spanyol: Real Madrid Vs Real Sociedad Berakhir Seri 0-0

Dirinya hanya berharap keselamatan pemain yang lebih utama.

"Gapapa. Nanti beli baru lagi. Yang penting sekarang keselamatan pemain dan official dulu," ucap Kaesang.

Tak ketinggalan, para suporter diminta mengutamakan kedamaian saat mendukung klub masing-masing.