TURIN, suaramerdeka.com - Skandal keuangan tengah mengguncang Juventus menyusul adanya dugaan manipulasi.
Terkait hal itu, Asosiasi Sepakbola Italia (FIGC) berhati-hati dalam menyikapi skandal keuangan Juventus itu termasuk menjatuhkan sanksi.
Presiden FIGC Gabriele Gravina berharap semua pihak membiarkan otoritas hukum bekerja terlebih dulu menghadapi skandal Juventus ini, sampai hasilnya benar-benar terungkap.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia 2022: Argentina Lolos ke 16 Besar, Taklukkan Polandia 2-0
"Saya tak suka ide menghukum klub, dalam hal ini secara spesifik Juventus, sebelum adanya persidangan. Ada investigasi-investigasi, ada akuisisi tindakan, kantor kejaksaan kita waspada, tapi kita tidak tahu hasilnya dan mari biarkan proses peradilan berjalan," ungkap Gravina dalam konferensi Calcio & Welfare di Naples, seperti dikutip Football Italia.
Saat ini, penyelidikan ke Juventus lebih mengarah ke laporan keuangan, di mana pembayaran pemain lewat jalur tak resmi menjadi salah satu masalah.
Juventus termasuk salah satu yang harus mengurangi beban gaji dengan signifikan saat pandemi menghantam.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia 2022: Kalahkan Denmark 1-0, Australia Lolos ke 16 Besar Temani Prancis
Diduga, Juventus hanya mengakali keharusan memotong gaji agar laporan keuangan mereka tetap aman.
Di sisi lain, pemain Juventus tetap menerima pembayaran lewat jalur lain yang tidak resmi, sehingga tak tercatat.
Artikel Terkait
Hasil Liga Champions: Juventus Kalah 1-2 dari PSG, Tetap Lolos ke Liga Europa
Hasil Liga Italia: Juventus Taklukkan Inter Milan 2-0
Hasil Liga Italia: Juventus Menang 1-0 di Kandang Hellas Verona
Hasil Liga Italia: Juventus Hajar Lazio 3-0, Moise Kean Borong 2 Gol
Mengejutkan! Petinggi Juventus Ramai-ramai Mundur, Termasuk Andrea Agnelli dan Pavel Nedved