Namun, rupanya hal tersebut tak terbukti. Ekuador pun sukses melibas Qatar dengan skor meyakinkan 2-0.
Hasil ini membuat Ekuador kini memimpin puncak klasemen Grup A dengan koleksi tiga poin.
Sementara Qatar terjerembab di dasar klasemen dengan 0 poin.
Pada partai selanjutnya, Ekuador akan menghadapi Belanda.
Sedangkan Qatar akan menantang Senegal.
FIFA Langsung Gelar Penyelidikan
Baca Juga: Tes Kepribadian: Kamu Si Gunting yang Keras Kepala atau Si Lebah yang Detail?
Menanggapi kasus ini, FIFA langsung menggelar penyelidik atas gestur diskriminatif yang dilakukan oleh sekelompok suporter Ekuador.
Badan sepak bola dunia itu tidak sementara tidak mengetahui secara pasti, seperti apa nyanyian itu.
Akan tetapi jika memang suporter Ekuador terbukti menyanyikan lirik bernada diskriminatif, maka Ekuador akan terjerat pasal 13 dari kode disiplinnya.
Tindakan yang tertuang dalam pasal tersebut mencakup kata-kata diskriminatif atau kasar.
"Komite Disiplin FIFA telah membuka proses hukum terhadap Asosiasi Sepak Bola Ekuador karena yel-yel pendukung Ekuador selama pertandingan Piala Dunia Qatar melawan Ekuador yang dimainkan pada 20 November," kata laman resmi FIFA, dirangkum suaramerdeka.com pada Kamis, 24 November 2022.
Jika memang terbukti suporter Ekuador melakukan aksi diskriminatif, menjadi tindakan disipliner pertama dari Piala Dunia 2022 Qatar.
Sebagai informasi, penyelidikan hingga saat ini masih berlangsung.
Sementara, ajang Piala Dunia 2022 Qatar akan berakhir pada 18 Desember 2022.***
Artikel Terkait
Seluruh Peserta Liga 3 Jateng Tanda Tangani Pakta Integritas, Suporter Rusuh Klub Akan Didiskualifikasi
Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah 1 Suporter Perempuan Aremania, Kini Total Jadi 132 Orang Meninggal Dunia
Tragedi Kanjuruan, Cek Fakta! Rhenald Kasali: Ada Suporter Indonesia Dilarang ke Eropa, Ini Sebabnya
Ronaldo Dapat Skorsing 2 Laga dan Denda Atas Aksi Banting Telepon Genggam Suporter