JAKARTA, suaramerdeka.com - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengeluarkan rekomendasi agar kepengurusan PSSI dirombak melalui Kongres.
Beberapa rekomendasi TGIPF lainnya seperti PSSI harus menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Kemudian, rekomendasi TGIPF juga meminta Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan jajaran Exco untuk mengundurkan diri.
Baca Juga: Federico Chiesa dan Paul Pogba Pulih, Allegri Tak Mau Ambil Risiko
Namun, PSSI melalui anggota Komite Eksekutif (Exco) Ahmad Riyadh, menolak rekomendasi dari TGIPF tersebut.
Ahmad Riyadh menyampaikan bahwa PSSI punya alasan tersendiri untuk menolak rekomendasi tersebut.
Menurut anggota Komite Eksekutif (Exco) ini, PSSI punya langkah sendiri yang akan ditempuh federasi.
Baca Juga: Gak Bohong! Atasi Gagal Ginjal dengan Air Rebusan Daun Binahong, Mudah Buatnya dan Murah di Kantong
"Pemerintah lewat Menpora Zainudin Amali sudah berbicara. KLB itu urusan antara PSSI dengan FIFA. Pemerintah tidak bisa ikut campur," kata Ahmad Riyadh, dikutip dari Antara.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) ini juga menyanpaikan bahwa tidak perlu meminta KLB, karena pada tahun 2023 mendatang PSSI memang sudah dijadwalkan akan mengadakan sidang umum.
Artikel Terkait
Tindak Lanjut Rekomendasi Tim TGIPF Soal Tragedi Kanjuruhan, Polri Adakan Eksumasi Pekan Depan
TGIPF Ungkap Kesalahan LIB dalam Tragedi Kanjuruhan, Utamakan Cuan Daripada Keselamatan
Demi Keselamatan dan Kembalinya Sepak Bola Indonesia, TGIPF Laporkan Kesalahan LIB dan Rekomendasi Evaluasi
Presiden Didorong Tindaklanjuti Rekomendasi TGIPF, Dede Yusuf: Jangan Hanya Paper Works Saja
Temuan TGIPF: Ada Rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan yang Dihapus, Durasi 3 Jam 21 Menit