MALANG, suaramerdeka.com - Stadion Kanjuruhan Malang menjadi saksi tragedi paling pilu dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Akibat kerusuhan suporter Arema FC yang mengamuk karena tim kesayangannya kalah dari Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang mengakibatkan 187 jiwa meninggal dunia.
Dilansir dari kanjuruhan.weebly.com, Stadion Kanjuruhan terletak di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Baca Juga: Tragedi Kerusuhan Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan Malang Jadi yang Terpilu Nomor 2 di Dunia
Stadion Kanjuruhan Malang dibangun sejak tahun 1997 silam dengan menelan biaya mencapai Rp 35 miliar.
Stadion Kanjuruhan Malang berkapasitas 42.449 tempat duduk. Stadion ini merupakan kandang Arema FC yang bermain di Liga 1 dan Persekam Metro FC yang bermain di Liga 3.
Pada tahun 2010, dilakukan renovasi sebagai syarat mengikuti Liga Champions AFC 2011 dengan menambah daya pada pencahayaan.
Stadion Kanjuruhan Malang menjadi saksi bisu perjalanan langkah skuat Singo Edan menggapai mahkota Copa Indonesia 2005 dan 2006.
Di Stadion Kanjuruhan ini, Arema FC juga pernah ditahbiskan sebagai kampiun kompetisi sepakbola kasta tertinggi bertajuk Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.
Artikel Terkait
Pencarian Korban Kerusuhan Suporter Arema FC VS Persebaya, Berikut Daftar Rumah Sakit yang Menampung Korban
Cari Orang Hilang Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan? Begini Prosedur dan Tata Cara Pelaporannya
Tanggapi Larangan Penggunaan Gas Air Mata di Pertandingan Sepakbola Oleh FIFA, Menpora Katakan Hal ini
Tragedi Kerusuhan Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan Malang Jadi yang Terpilu Nomor 2 di Dunia
Ini Dia Deretan Tragedi Mengerikan di Dunia Sepak Bola, Tragedi Kanjuruhan jadi No.2
Kerusuhan Maut Kanjuruhan, Sorotan Media Internasional hingga Jadi Tragedi Kemanusiaan Terbesar Dunia Sep