SEMARANG, suaramerdeka.com - Duka menyelimuti sepakbola Indonesia. Ratusan suporter Aremania meninggal dunia imbas dari kericuhan yang terjadi usai laga pekan 11 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.
Tak hanya itu, korban meninggal juga datang dari pihak Kepolisian.
Sebelumnya, sejumlah suporter Aremania turun ke lapangan untuk melampiaskan kekecewaan usai timnya kalah dari sang rival, Persebaya Surabaya.
Di dalam lapangan, kehadiran suporter coba dihalau oleh petugas keamanan.
Pihak kepolisian lantas menembakan gas air mata. Namun hal itu justru menjadi awal petaka tragedi di Kanjuruhan.
Para suporter yang ada di tribun mencoba menghindar dan menyelamatkan diri dari gas air mata serta mencoba keluar stadion.
Baca Juga: Asosiasi Klinik Jateng Gelar Rakerda, Ini Tiga Isu Utamanya
Sayangnya, terjadi penumpukan massa dipintu keluar. Imbasnya, banyak yang terinjak-injak dan kehabisan napas hingga akhirnya meningal dunia.
Pada peristiwa tersebut, tercatat ada 127 (data statemen Kapolda Jatim pada Minggu dinihari) yang meninggal usai kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Artikel Terkait
Imbas Kerusuhan Kanjuruhan Usai Laga Arema FC vs Persebaya, PT LIB Hentikan Kompetisi Liga 1, Sampai Kapan?
Kerusuhan Suporter Arema, Presiden Joko Widodo: Berharap ini Adalah Tragedi Terakhir Sepak Bola di Tanah Air
Airlangga Hartarto Sampaikan Duka Mendalam atas Tragedi Kerusuhan Suporter Arema
Daftar Nama Korban Meninggal dan Luka-Luka Pasca Kerusuhan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang
Sebelum Laga Arema Vs Persebaya, Panpel Disebut Cetak Tiket Lebih dari Kapasitas Stadion Kanjuruhan