MALANG, suaramerdeka.com - Duka mendalam tengah menyelimuti dunia sepak bola Tanah Air.
Tragedi memilukan terjadi saat laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Pertandingan berakhir dengan kemenangan Persebaya 3-2 Arema FC hingga kemudian suporter Arema yang tak terima tiba-tiba menyerbu lapangan seakan tak terima dengan hasil pertandingan.
Diketahui jumlah korban tewas akibat kerusuhan Kanjuruhan ini mencapai 127 orang, termasuk dua anggota polisi.
"(Akibat kerusuhan itu) telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta dikutip dari PMJ News.
Sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Hingga saat ini setidaknya terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Usai tragedi kerusuhan Kanjuruhan, Nico Afinta menjelaskan penyebab banyaknya korban yang berjatuhan.
Hal itu dikarenakan saat kerusuhan di Kanjuruhan tersebut terjadi penumpukan massa.
"Terjadi penumpukan di dalam, proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen," ujar Nico.
"Tim medis dan tim gabungan ini melakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion, kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," terangnya.
Artikel Terkait
Mengenal Kandungan Gas Air Mata, Sebagai Alat Pembubar Kerusuhan Sepak Bola di Kanjuruhan
UPDATE TERBARU: Korban Kerusuhan Kanjuruhan Capai 182 Orang
Laga PSIS VS Bhayangkara FC Ditunda Buntut Tragedi Kanjuruhan Tunggu Surat Resmi dari PT Liga
Daftar Nama Korban Meninggal dan Luka-Luka Pasca Kerusuhan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang
Sepak Bola Indonesia Berduka! Ratusan Orang Jadi Korban Insiden Kanjuruhan. Mahfud MD: Panitia Tidak...
Sebelum Laga Arema Vs Persebaya, Panpel Disebut Cetak Tiket Lebih dari Kapasitas Stadion Kanjuruhan
UPDATE: Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Korban Bertambah dari 127 hingga Mencapai Hampir 200 Orang