MALANG, suaramerdeka.com - Kerusuhan yang terjadi di stadion kajuruhan, Malang menjadi headnews di sejumlah media online luar negeri.
Kabar kerusuhan ini tak hanya membuat heboh masyarakat Indonesia, namun hingga jadi perhatian dunia.
Terutama, penggunaan gas air mata oleh Polisi yang hingga kini menjadi sorotan.
Mengutip The Times of Indonesia, NYT melaporkan bahwa petugas keamanan berusaha membubarkan kerumunan dengan memukul dan menendang pendukung.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruan Arema FC Dilarang Menjadi Tuan Rumah di Sisa Kompetisi Liga 1
Saat perkelahian semakin pecah, pihak berwenang kemudian menembakkan gas air mata ke lapangan dan ke tribun.
Kabarnya, sebanyak 127 orang tewas menjadi korban saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Ada korban yang meninggal di stadion, dan banyak juga yang meninggal di rumah sakit saat proses pertolongan.
Baca Juga: Tewaskan Ratusan Orang, Ini Kronologi Kerusuhan Kanjuruhan Usai Laga Arema VS Persebaya
Bagaimana kronologinya?
Artikel Terkait
Imbas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, PT LIB Hentikan Liga 1 Selama Sepekan
PSSI Gerak Cepat, Bentuk Tim Investigasi Selidiki Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
UPDATE TERBARU: Korban Meninggal Akibat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Jadi 129 Orang
Kerusuhan Suporter Arema di Stadion Kanjuruhan Malang Diberitakan Sampai ke Media Inggris
Soal Kerusuhan di Kanjuruhan, Komdis PSSI Sanksi Arema Tak Boleh Gelar Pertandingan di Kandang?
Kerusuhan di Kanjuruhan Malang Sebabkan Ratusan Meninggal Hingga Luka-Luka, Begini Kronologi Awalnya
Kerusuhan yang Terjadi di Stadion Kanjuruhan, Begini Saksi Mata Menceritakan Kronologinya
Tewaskan Ratusan Orang, Ini Kronologi Kerusuhan Kanjuruhan Usai Laga Arema VS Persebaya
Penuhi Stadion Kanjuruhan, Benarkah Gas Air Mata Mematikan? Simak Kandungan dan Bahayanya