ROMA, suaramerdeka.com – Tanggung jawab moral bakal diterima pemain di Liga Italia jika menolak vaksin Covid-19 sebelum berkompetisi. Apalagi jika dia menjadi penyebab penularan virus berbahaya tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Federasi Sepak bola Italia (FIGC) melalui anggota Komisi Medis FIGC, Gianni Nanni.
"Sebagian besar anggota skuad divaksinasi, setidaknya dengan dosis pertama, dan ada sangat sedikit kasus pemain yang tidak divaksinasi. Ini sudah merupakan langkah maju yang besar dari tahun lalu," kata dia kepada Radio Punto Nuovo.
Bulan depan, Serie A Liga Italia 2021/2022 bakal bergulir pada 22 Agustus 2021 dan tuntas pada 22 Mei 2022.
Sebelum kompetisi, semua pemain Serie A dan Serie B diminta FIGC untuk divaksinasi. Vaksinasi sudah dimulai sejumlah klub, namun ada beberapa pemain yang menolak untuk divaksin.
FIGC memang tak menghukum pemain yang menolak untuk divaksin namun mereka nantinya harus menanggung tanggung jawab moral.
Liga Inggris menjadi salah satu kompetisi yang nantinya mewajibkan pemain divaksin mulai 1 Oktober. Sayangnya, langkah tersebut belum bisa ditiru Italia.
Gianni Nanni menuturkan, model Inggris sangat drastis, tetapi juga sangat efektif. Terlebih membutuhkan aturan yang jelas dan dipatuhi seperti saat pandemi.
Baca Juga: Dua Perenang Indonesia Ditarget Pertajam Rekornas di Olimpiade Tokyo
Artikel Terkait
Socios Resmi Jadi Sponsor Baru Inter Milan untuk Musim 2021/2022
Peringatan FIGC: Eriksen Tak Boleh Main di Serie A Sampai ICD Tubuhnya Dicabut
Penonton Bisa Saksikan Laga Liga Italia di Stadion dalam Jumlah Terbatas