Italia Vs Swiss, Mancini Yakin Performa Timnya Akan Semakin Bagus

ROMA, suaramerdeka.com - Jelang laga melawan Swiss pada lanjutan Euro 2020, pelatih timnas Italia, Roberto Mancini meyakini performa timnya akan semakin bagus.

Sebelumnya, Italia menang 3-0 atas Turki pada laga pembuka Euro 2020 di Olimpico. Performa apik itulah yang membuat mereka digadang-gadang jadi calon kuat juara.

"Pertandingan melawan Turki itu sulit. Tetapi ketika kami mencetak gol, mereka menjadi terbuka. Kami harus memenangi pertandingan nanti dan jika mungkin yang berikutnya juga. Kami harus bermain sebaik-baiknya," kata Mancini dalam jumpa pers seperti dikutip Reuters.

Kemenangan atas Turki membawa  Italia memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka menjadi 28 pertandingan yang tinggal dua laga untuk menyamai rekor Azzurri yang tercipta hampir 100 tahun lalu.

Baca Juga: Jerman Takluk karena Gol Bunuh Diri, Loew Enggan Salahkan Pemain

Melawan Swiss di Olimpico, Mancini yakin performa timnya akan semakin meningkat.  Jika mengalahkan Swiss, membuat Italia menjadi tim pertama yang mencapai babak knockout Euro 2020 ketika masih menyisakan satu lagi laga Grup A.

"Saya yakin. Ini tim yang hebat yang akan terus meningkat. Jika bursa taruhan Inggris bilang (Italia favorit), kami menerimanya karena mereka benar, tapi kejuaraan masih panjang. Kami masih banyak yang harus dikerjakan," kata Mancini.

Seebelumnya, Italia hanya pernah dua kali memenangi dua pertandingan pembukanya dalam sembilan keikutsertaannya dalam Piala Eropa terdahulu, pada 2000 dan 2016. Mancini tidak menganggap enteng Swiss.

Baca Juga: Prancis Menang, Deschamps Akui Timnya Memang Sudah Siap Tempur

"Swiss selalu menyulitkan Italia. Mereka selalu ada di antara ranking top dalam sepak bola dunia, dengan pemain-pemain yang bagus dan berpengalaman,” kata Mancini.

“Mereka punya pelatih yang tahu sekali Italia setelah sebelumnya melatih di sini. Pertandingan ini akan sulit dan kami sudah pasti perlu berada pada tingkat puncak kami," tandasnya.

Bek Italia Leonardo Bonucci memuji kekompakan timnya yang menyoroti semangat tim sebagai salah satu alasan kebangkitan Italia sejak gagal masuk putaran final Piala Dunia 2018.

"Tiga tahun lalu adalah titik terendah kami. Fakta, kami terus meningkat adalah konsekuensi alami dari perasaan hati yang baik di antara kami," tandas bek Juventus itu.