Dicoret UEFA dari Europa Conference League, Tottenham Siap Banding ke CAS

- Rabu, 22 Desember 2021 | 06:22 WIB
Pemain Tottenham Hotspur berselebrasi merayakan gol
Pemain Tottenham Hotspur berselebrasi merayakan gol

LONDON, suaramerdeka.com - Tottenham Hotspur memastikan akan mengajukan banding ke CAS setelah tak terima dicoret UEFA dari Europa Conference League.

UEFA memutuskan Tottenham kala walkover (WO) 0-3 dari Rennes dan tersingkir dari Europa Conference League, usai tak menemukan kesepakatan soal tanggal baru untuk laga matchday keenam fase grup yang seharusnya digelar 9 Desember.

"Belum ada yang pasti, tapi ada langkah selanjutnya untuk kami mengajukan banding atau tidak atas keputusan mengejutkan ini," ujar manajer Tottenham Hotspur Antonio Conte di Sport24.

Tottenham sendiri memilih menunda laga itu karena skuatnya dihantam Covid-19 sehingga membuat mereka absen di tiga pertandingan beruntun sebelum akhirnya menghadapi Liverpool akhir pekan kemarin.

Baca Juga: Arsenal Vs Sunderland: Menang 5-1, The Gunners ke Semifinal Piala Liga Inggris

Alasan itu tak bisa diterima UEFA, karena mereka masih punya 13 pemain plus kiper sehingga wajib bermain hingga akhirnya tidak muncul karena alasan Covid-19.

"Kami sangat yakin untuk mengambil langkah selanjutnya dan saya ulangi lagi bahwa kami pantas berjuang mendapatkan tiket di lapangan, bukan di meja pengadilan. Saya tidak terima itu. Kami sangat kecewa dengan keputusan UEFA," sambungnya.

Keputusan UEFA itu membuat Tottenham kecewa karena masih berupaya mencari tanggal terbaru agar laga kontra Rennes bisa dihelat.

Oleh karenanya, Tottenham memilih banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) agar hukuman UEFA dianulir dan mereka pun bisa bertanding untuk memperebutkan tiket lolos ke babak play-off.

Baca Juga: Indonesia Vs Singapura: Egy Sudah Tiba di Markas Tim Garuda

Sebab, Tottenham dengan keputusan WO ini dipastikan finis posisi ketiga Grup G dan tidak akan lanjut di Eropa musim ini.

"Ini tidak adil tentunya. Kami harusnya bisa berjuang di lapangan memperebutkan tiket ini, bukan dengan cara seperti ini. Saya tidak ingin penjelasan apapun, tapi saya harap ke depannya, untuk langkah selanjutnya, harus ada perubahan berarti karena kami pantas bermain. ini bukan salah kami."

"Semua orang tahu bahwa kita sedang menghadapi masalah besar seperti Covid. Kami gagal bermain bukan gara-gara kesalahan kami, tapi karena banyak pemain positif Covid-19 sehingga pemerintah melarang kami berlatih dan menutup markas tim."

"Semua orang tahu masalahnya kok. Itu artinya mungkin ada orang yang tidak tahu pasti soal masalah kami atau mungkin ada kepentingan pribadi di balik keputusan itu," tutup Conte.***

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X