KRI Nanggala 402 Tenggelam, Keluarga Berharap Jasad Wahyu dan Maryono Ditemukan

Andika
- Rabu, 28 April 2021 | 04:35 WIB
Foto: suaramerdeka.com / dok
Foto: suaramerdeka.com / dok

GROBOGAN, suaramerdeka.com - Bangkai Kapal Selam KRI Nanggala 402 akhirnya ditemukan di perairan utara Pulau Bali, belum lama ini. Seiring dengan penemuan itu, para keluarga berharap jasad para prajurit juga ikut diangkat. Diketahui itu, Kapal Selam KRI Nanggala 402 dilaporkan hilang di perairan utara Pulau Bali. Sebanyak 53 prajurit yang merupakan awak kapal KRI Nanggala 402 turut gugur.

Dua dari 53 prajurit itu adalah Serda Wahyu Adias Setiawan dan Kopda Maryono merupakan putra daerah Kabupaten Grobogan. Serda Wahyu Adias merupakan warga Desa Kalisari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan. Sementara Kopda Maryono merupakan "Saya harap jenazah anak saya bisa ditemukan bersama seluruh awak KRI Nanggala 402. Semoga amal ibadah mereka diterima di sisi Allah,” harap Ibu Wahyu Adias Setiawan, Sarinah sembali mendekap foto Serda Wahyu Adias, kemarin.

Serda Wahyu Adias Setiawan merupakan anak pertama dari pasangan Tholib dan Sarinah, warga Desa Kalisari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan. Tak hanya meninggalkan kedua orang tuanya, Wahyu Adias juga meninggalkan dua adiknya.

Baca juga: KRI Nanggala 402 Belum Ditemukan, Doa Netizen Mengalir Deras di Medsos

Dengan terbata-bata, Sarinah bercerita jika Serda Wahyu Adias kini tinggal Rumah Dinas TNI AL Wonosari, Surabaya. Sebelum bertugas bergabung dengan awak KRI Nanggala, dia sempat pulang kampung di Desa Kalisari, Kecamatan Kradenan untuk meminta restu orang tuanya.Tak disangka, itu menjadi pertemuan terakhirnya bersama keluarga dan teman-temannya di kampung dulu. "Saat berpamitan, dia memeluk sangat erat. Saya tidak ada firasat apapun,” katanya.

Duka serupa dialami keluarga Kopda Maryono. Di mata keluarga, warga Desa Rejosari, Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan itu dikenal sebagai tulang punggung keluarga dan sosok yang sering memberikan motivasi pada kerabatnya. Kopda Maryono merupakan anak ketiga dari pasangan Suher dan Supriyati. Saat ini, ibu Kopda Maryono bersama anak pertamanya, pertgi ke Surabaya untuk mengetahui nasip Kopda Maryono.

"Sudah 10 tahun Maryono bergabung menjadi angkata laut. Dia juga ditugaskan untuk menjaga perairan Indonesia. Maryono selama ini merupakan tulang punggung bagi keluarganya,” kata Amin Wahyudi, kerabat almarhum.

Dua minggu sebelum kejadian, almarhum bersama istrinya sempat pulang ke kampung halamannya dan berziarah di makam ayahnya. Tak disangka, itu merupakan pertemuan terakhirnya. Keluarga tak menyangka, Maryono menjadi salah satu korban kapal selam KRI Nanggala yang hilang di perairan Bali. "Semoga pemerintah bisa segera menemukan jenazahnya. Kami selalu berdoa agar para korban KRI Nanggala diterima di sisi Allah,” ujarnya.

Editor: Andika

Terkini

X