Tanggulangi Sampah Plastik, Proklim Purwokeling BPI Gandeng Udinus Adakan Pelatihan Ecobrick

Achmad Rifki
- Jumat, 12 Februari 2021 | 21:04 WIB
 Proklim Purwokeling BPI bekerja sama dengan Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Ilmu Komunikasi Udinus menggelarkan pelatihan online pembuatan ecobrick secara online, Rabu (10/2).
Proklim Purwokeling BPI bekerja sama dengan Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Ilmu Komunikasi Udinus menggelarkan pelatihan online pembuatan ecobrick secara online, Rabu (10/2).

SEMARANG, suaramerdeka.com - Proklim Purwokeling BPI bekerja sama dengan Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Ilmu Komunikasi Udinus dan didukung Pemerintah Kota Semarang menggelar pelatihan pembuatan ecobrick secara online, Rabu (10/2).  

Gerakan bertema ''Pelatihan Pembuatan Ecobrick untuk Masyarakat Sadar lingkungan'' ini dimaksudkan untuk mengurangi dan memaksimalkan pendayagunaan sampah plastik menjadi hal bisa memberikan manfaat.

Pelatihan pembuatan ecobrick yang dilaksanakan di kantor kelurahan BPI ini diikuti oleh 60 lebih peserta. Terdiri dari berbagai lapisan masyarakat se-Indonesia, seperti dari Aceh, Banjarmasin, Purworejo, Makassar, Gorontalo, dan wilayah lainnya.

Ketua tim Pengabdian Ilmu Komunikasi Udinus, Heni Indrayani mengatakan, pelatihan pembuatan ecobrick secara online menjadi bagian dari komunikasi lingkungan. Tujuannya agar menjangkau lebih banyak masyarakat memiliki pengetahuan bagaimana mengelola sampah plastik.

''Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan,'' ujarnya.

Adapun, Kasubbag Pemberitaan, Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Semarang, Siswo Purnomo, menyatakan volume sampah kota Semarang yang diangkut ke TPA Jatibarang meningkat dari 1200 ton/hari menjadi 1300 ton/hari.  Maka, Kegiatan pelatihan online ini sejalan dengan program Pemerintah Kota Semarang dengan kampanye Semarang Wegah Nyampah.

''Salah satu alternatif kelola sampah plastik adalah dengan membuat ecobrick,'' ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Proklim Purwokeling BPI, Eko Gustini menuturkan, pembuatan ecobrick di mulai dengan memotong plastik menjadi bagian lebih kecil dan memasukkanya ke dalam botol. Setelah mencapai berat sepertiga dari volume botol, barulah ecobrick bisa dibentuk menjadi beberapa benda yang berdaya guna seperti kursi, meja, dan berbagai jenis benda lain yang berdaya guna.

''Tidak susah membuat ecobrick. Cukup  kering dan bersihkan semua bahan, potong plastik menjadi bagian yang lebih kecil, dan isi botol plastik hinga mencapai 33 % dari total volume botol. Jika sudah terbentuk, ecobrick bisa disusun dalam berbagai bentuk seperti kursi, meja serta bahan lain dengan menggunkan bantuan lem kaca bening” ujar Eko Gustini selaku ketua Proklim Purwokeling BPI sekaligus pemateri dalam acara tersebut.

Editor: Achmad Rifki

Terkini

X