JEPARA, suaramerdeka.com – Kekurangan air bersih sudah bertahun tahun terjadi di lingkungan SMPN 1 Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Keterbatasan air semakin terasa saat pandemi covid-19 masih melanda. Kebutuhan air meningkat untuk memenuhi protokol kesehatan, sering cuci tangan. Untuk memenuhi keburuhan, sekolah mengajukan permintaan bantuan sumur bor.
“Kami berharap, SMPN 1 Karimunjawa mendapatkan bantuan aspirasi sumur bor untuk mengatasi kekurangan air pada musim kemarau,” ujar Kepala SMPN 1 Karimunjawa Adi Sasono saat menerima bantuan masker dan face shield dari Anggota DPRD Provinsi Jateng Andang Wahyu Triyanto, baru baru ini.
Sebelum ada pandemi Corona, lanjut dia, sekolahnya sudah mengalami kekurangan air bersih. Sekarang, semakin terasa. Karena sumbernya dari air sumur saat musim kemarau semakin kecil, sedang kebutuhan meningkat. Sekolah dengan lahan seluas dua hektare itu, sekarang miliki 193 siswa, serta 20 guru dan karyawan. Sekolah juga berharap segara dapat bantuan laboratorium TIK.
Menanggapi permintaan itu, Anggota DPRD dari Daerah Pemilihan Jateng 3 (Demak, Kudus, Jepara) Andang Wahyu Triyanto menyarankan sekolah mengajukan proposal. “Untuk bantuan sumur bor nantinya akan ada tim teknis yang menangani kelayakannya. Misalnya, ketersediaan sumber air tawar. Sebab, pernah ada pengeboran sampai seratus meter lebih di kecamatan Welahan, air yang didapat tidak bisa diminum,” terang Andang, yang juga Ketua Kadin Kabupaten Jepara.
Jika memenuhi kelayakan, Andang juga berharap bantuan sumur bor bisa masuk Tahun Anggaran 2022. “Kalau memang sudah layak, bisa saja diajukan pada anggaran perubahan 2021,” kata Andang.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara Agus Tri Harjono mendukung langkah kepala sekolah mengajukan bantuan sumur bor. “Kalau memang sumur bor menjadi solusi yang tepat, kami sangat mendukung. Dan semoga secepatnya dapat teralisasi,” ujar Agus Tri Harjono.