''Artinya apa yang diteliti, terutama di universitas masih belum nyambung dengan apa yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Bambang.
Sebagai upaya memperbaiki peta jalan riset. Baik dari kuantitatif maupun kualitatif. Bambang minta universitas merumuskan ulang tentang kebijakan penelitian. Baik tentang anggaran penelitian, waktu, materi riset dan tentu saja penghargaan untuk peneliti.
Menurut dia, riset di universitas harus matching dengan kebutuhan pasar. Dosen yang diminta rektorat memimpin bidang riset harus diberi sedikit waktu untuk mengajar.
Sebab, kata dia, salah satu rendahnya keberhasilan riset oleh universitas, karena dosen sibuk mengajar. ''Untuk itu, dosen yang memimpin bidang riset diberi sedikit waktu mengajar,'' katanya.
Sementara anggota Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Harun Joko Prayitno menyatakan, pihaknya mensyukuri tiga perguruan tinggi masuk ke daftar 47 universitas penghasil riset terbanyak.