PATI, suaramerdeka.com - Dalam menyambut tahun baru 2020, Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) Senin (30/12) melakukan ritual lamporan "nyiwer Kendeng" yang dimulai jalan kaki dari lapangan Desa Kedumulyo sampai Omah Kendeng di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati berjarak sekitar 5,5 km.
Berada di tengah ratusan orang yang membawa obor dan konfigurasi obor bertuliskan "Nyawiji kanggo Ibu Bumi", Ketua JM-PPK Gunretno mengatakan, bahwa Nyiwer adalah menjaga. "Jadi nyiwer Kendeng adalah menjaga Kendeng dengan cara spiritual, yang harapannya selain hama yang tersirat seperti tikus, wereng dan sebagainya, juga hama yang tersurat yaitu peraturan-peraturaan yang tidak pro petani ini bisa direvisi sesuai keinginan seluruh rakyat," jelasnya.
Di tengah perjalanan dari Kedumulyo sampai Omah Kendeng, massa hanya berdoa dan tidak melakukan orasi apa pun. Doa itu adalah "Donga Nuswantara" yang berbunyi: Ibu Bumi wis maringi, Ibu Bumi dilarani, Ibu Bumi kang ngadili". (Ibu bumi telah memberi, Ibu Bumi telah disakiti, Ibu Bumi yang akan mengadili)