HONG KONG- Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam meminta maaf kepada komunitas muslim pada Senin (21/10) setelah polisi menembakkan meriam air ke sebuah masjid besar pada Minggu malam untuk membubarkan protes yang terjadi di Distrik Kowloon.
Setelah dua pekan relatif tenang, demonstran dengan jumlah besar turun ke jalan di Distrik Kowloon pada Minggu (20/10) untuk memberi dukungan kepada gerakan antipemerintah, setelah sebelumnya polisi memberikan larangan untuk demo.
Awalnya, demo berjalan dengan tenang, tetapi kemudian mulai ricuh karena dipicu oleh segerombolan pemuda yang melemparkan bom molotov. Polisi mengatakan, lebih dari 100 bom molotov dilempar para pengunjuk rasa dan polisi menembakkan 260 tabung gas air mata dan 130 peluru karet.