SEMARANG - Kampanye ramah lingkungan saat ini gencar digalakkan. Hal itu didorong masifnya pencemaran lingkungan, seperti udara dan air yang menyokong keberlangsungan ekosistem. Sampah plastik merupakan salah satu masalah terbesar lingkungan saat ini.
Menyadari hal itu, Bina Bangsa School pun memulai program kampanye ramah lingkungan, terutama untuk mengurangi penggunaan plastik. Plastik memang praktis, tetapi sulit hancur. Tidak berlebihan, jika seiring laju pertumbuhan penduduk, maka sampah plastik yang dihasilkan pun semakin meningkat. Padahal plastik membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk hancur.
‘’Dampak plastik ini sangat signifikan bagi lingkungan, tidak dapat terurai dan berakhir di laut,’’’ papar Marcello, salah satu siswa penggagas ide ramah lingkungan Bina Bangsa School saat ditemui di selasela kampanye ramah lingkungan di sekolah, belum lama ini.
Limbah plastik yang mengandung polutan berbahaya bagi organisme di darat dan laut. Pasalnya, plastik tidak bisa hancur begitu saja. Menurutnya, solusi bisa dimulai dengan skala kecil yang diterapkan di sekolah, seperti menekan penggunaan plastik. ‘’Kami mengajak semuanya untuk bekerja sama mengelola sampah.
Proses kerja sama ini melalui proses yang sangat panjang. Kami butuh dukungan dari semua pihak termasuk dari sekolah,’’ tambah Park Ji Sung, siswa lain penggagas seolah ramah lingkungan.