• img_title
Tutup Pencarian
    • img_title
    • HOME

    • News

      • Nasional

      • Mancanegara

      • Ekonomi dan Bisnis

      • Liputan Khusus

      • Lurah Hebat

      • Beranda Ulama

      • Opini

      • Pilkada

      • Parlemen

    • Bola

      • Indonesia

      • Inggris

      • Italia

      • Jerman

      • Spanyol

      • UEFA

      • Bola Dunia

    • Sport

      • Balap

      • Raket

      • Cabang Olahraga

      • motogp

      • formula 1

    • Otomotif

      • Mobil

      • Motor

    • Entertainment

      • Selebrita

      • Musik

      • Film

      • Seni dan Sastra

      • Event

    • Gaya Hidup

      • Kesehatan

      • Travel

      • Parenting

      • kuliner

      • Religi

      • Gadget dan Elektronik

      • Klub dan Komunitas

    • Regional

      • Semarang

      • Pantura

      • Solo

      • Banyumas

      • Muria

      • Kedu

    • E-PAPER

    • SMTV

    • Indeks

  • img_title
    Share :
    • Arsip

    • Detail

    • Sekolah Ngapain Saja Sih

    • Minggu, 20 Januari 2019 | 02:17 WIB
    • Penulis:
      • SuaraMerdeka.com

    SEBAGAIMANA saya ketika mencari sebuah buku pada toko buku, koleksi teman, atau rak buku sendiri, tentu pemilihan judul ialah sesuatu yang begitu esensial. Memang ungkapan don’t judge a book by its cover, dalam hal ini judul juga merupakan “cover”. Namun dari judul kita sebenarnya bisa sedikit- banyak mengetahui lika-likunya bukan?

    Sama dengan buku yang minggu ini baru bisa saya selesaikan. Buku karangan Toto Raharjo berjudul Sekolah Biasa Saja, saya tebak akan bercerita tentang kita sebagai murid yang tidak perlu begitu bersemangat dalam bersekolah. Bersikaplah sebagaimana kita di rumah terhadap apa yang ada di kelas. Nilai bukan sesuatu yang perlu kita kejar sehingga harus rela mengorbankan waktu tidur. Menghamburkan uang lebih untuk mengerjakan proyek yang biasanya hanya dinilai sekadar oleh penilai. Juga banyak halhal subtil lain yang kita dipaksa untuk sekuat tenaga karena dengan nilai maksimal masa depan akan aman. Tidak sepenuhnya salah, juga tidak sepenuhnya benar. Apa yang saya ramal dari judul itu ternyata hanya sepuluh persen benar. Ke mana sembilan puluh persen yang lain?

    Itulah yang membuat saya betah untuk menyelesaikan membaca buku setebal (xxvii +) 252 halaman ini dalam beberapa hari saja. Jujur, itu prestasi bagi saya: dapat menyelesaikan membaca buku nonfiksi dalam waktu tak begitu lama. Awalnya buku ini bercerita tentang kegelisahan penulis tentang pendidikan, terutama institusi dan pola pengajaran. Tak akan ada habisnya ketika kita berbicara mengenai pendidikan, di mana pun dan dalam aspek apa pun. Pertama, bisa dimulai dari aspek biaya atau ekonomi. Permasalahan sejuta umat bukan?

    Berapa kali kita mendengar, membaca, bahkan mengalami apa yang disebut komersialisasi pendidikan. Entah bangku sekolah dan bangku kuliah. Lalu yang kedua dari segi psikologis, misalnya. Sudah tak terhitung berapa banyak anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua yang depresi tidak masuk suatu jenjang pendidikan karena gagal lolos seleksi. Mengapa (banyak) instansi pendidikan justru hanya memilih calon peserta didik yang bisa disebut pintar. Padahal tujuan pendidikan ialah untuk mencerdaskan semua umat kan?

    • Sebelumnya
    • Selanjutnya
    • 1
    • 2
    • 3
      • #Ekspresi Suara Remaja

    Share :

    Berita Lainnya

    • img_title

      Nasional

      22 April 2021 , 16:25 WIB

      Perlu Persiapan Implementasi PTM Terbatas dan PJJ

      "Karena pembelajaran tatap muka belum 100%, orang tua harus lebih cerdik dalam menyikapi pembelajaran online dimasa mendatang, khususnya terkait dengan sistem evaluasi pembelajaran,"

    • img_title

      Nasional

      22 April 2021 , 15:42 WIB

      Atasi Kemacetan, Pembangunan Fly Over Minta Ditingkatkan

      "Gak boleh sampai 2 tahun, tapi harus rampung satu tahun sehingga makin banyak jumlahnya yang dibangun,"

    • img_title

      Ekonomi dan Bisnis

      22 April 2021 , 15:14 WIB

      PLN Dorong Kemajuan Pengembangan UMKM; Gelar Kompetisi dan Inovasi Kelistrikan

      ''Hanya dengan membayar Rp 202.100, UMKM dapat melakukan tambah daya ke 2.200 VA hingga 11.000 VA. Kini sudah lebih dari 63.000 UMKM yang memanfaatkan diskon tambah daya listrik PLN, dan masih berlangsung hingga 30 April 2021,''

    • img_title

      Semarang

      22 April 2021 , 15:02 WIB

      Herlina Ingin Wujudkan Perempuan Mandiri, Kreatif, Inovatif

      “Ini menjadi tugas bersama. Mari bersama-sama mengantarkan kaum perempuan agar bisa menjadi hebat. Kalau semua perempuan hebat, perekonomian masyarakat juga akan meningkat,”

    • img_title

      Semarang

      22 April 2021 , 14:01 WIB

      Ini program TPAKD Jawa Tengah Tahun 2021 Untuk Bangkitkan UMKM

      "program ini relevan dalam pengembangan UMKM yang menjadi prioritas pemulihan ekonomi nasional khususnya Jawa Tengah melalui kemumkmudahan dalam mengakses permodalan, pendampingan usaha dan pemasaran produk,"

  • Pilihan Redaksi

    • img_title

      Nasional

      Perlu Persiapan Implementasi PTM Terbatas dan PJJ

    • img_title

      Nasional

      Atasi Kemacetan, Pembangunan Fly Over Minta Ditingkatkan

    • img_title

      Ekonomi dan Bisnis

      PLN Dorong Kemajuan Pengembangan UMKM; Gelar Kompetisi dan Inovasi Kelistrikan

    • img_title

      Semarang

      Herlina Ingin Wujudkan Perempuan Mandiri, Kreatif, Inovatif

    • img_title

      Semarang

      Ini program TPAKD Jawa Tengah Tahun 2021 Untuk Bangkitkan UMKM

    Topik Terkini

    • satgascovid19
    • liga inggris
    • vaksinasi
    • semarang
    • ekonomi

    E-Paper

    • image_title

      Baca Selengkapnya >>

    Stay Connected

    • 1,03 M
    • 343 K
    • 5,4 K
    • 1,5 K

    Terpopuler

    • img_title

      Nasional

      Perlu Persiapan Implementasi PTM Terbatas dan PJJ

    • img_title

      Semarang

      Herlina Ingin Wujudkan Perempuan Mandiri, Kreatif, Inovatif

    • img_title

      Ekonomi dan Bisnis

      PLN Dorong Kemajuan Pengembangan UMKM; Gelar Kompetisi dan Inovasi Kelistrikan

    • img_title

      Nasional

      Atasi Kemacetan, Pembangunan Fly Over Minta Ditingkatkan

    img_title

    img_title

    Berita

    18 April 2021 , 04:00 WIB

    Gerakan Santri Menulis, Ajak Santri Melawan Hoax

    Regional

    • img_title

      Semarang

      Herlina Ingin Wujudkan Perempuan Mandiri, Kreatif, Inovatif

    • img_title

      Semarang

      Ini program TPAKD Jawa Tengah Tahun 2021 Untuk Bangkitkan UMKM

    • img_title

      Semarang

      35 Mahasiswa IAIN Salatiga Terima Beasiswa Baznas Rp 130 Juta

    • img_title

      Semarang

      PBIA Berkomitmen Kembalikan Kejayaan Batik Patron

    • img_title

      Semarang

      Peringati Hari Bumi, SD Kristen 1 YSKI Ajak Siswa Bertanam dan Berkebun

    • img_title

      Banyumas

      Stabilisasi Harga Terjaga, Sahabat RPK Menuai Manfaat Wirausaha

    • img_title

      Semarang

      Gerakan Sejuta Takjil di Kendal Digelar di 3 Titik

    • img_title

      Kedu

      Kebijakan Larangan Mudik, Tak Ada Penyekatan Masuk Kabupaten Wonosobo

Ikuti kami di:
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Info Karir

SUARAMERDEKA.com

©2019
| All Right Reserved
A Group Member of VIVAnetworks
  • Jagodangdut
  • 100kpj
  • Intipseleb
  • Viva
  • Vlix
  • Sahijab
  • Suaramerdeka
  • TvOne
  • Onepride
  • Oneprix